F Mengenal Graffiti, Mural dan Karya Seni Media Dinding Lainnya. | Ismanadi -->

Mengenal Graffiti, Mural dan Karya Seni Media Dinding Lainnya.

Photo by Bruce Warrington on Unsplash
Beberapa waktu ini sempat viral di media sosial terkait dengan gambar-gambar mural keren yang telah dihapus. Sebagaian alasannya karena karya tersebut dianggap ”Meresahkan” atau lebih tepatnya melanggar ketertiban umum. Beberapa contoh mural yang sempat viral diantaranya mural yang pada sosok utamanya pada bagian muka bertuliskan 404: not found di daerah Tangerang. Dan baru-baru ini juga. Mengalami nasib yang sama di daerah Bangil Kabupaten Pasuruan yang menampilkan 2 karakter seperti kucing yang bertuliskan dipaksa sehat dinegara yang sakit. Bahkan selain itu, jauh-jauh hari juga sempat viral pada sebuah dinding di tepi jalan raya di daerah Tigaraksa kabupaten Tangerang, sebuah tulisan besar Tuhan, Aku Lapar. Dan tentunya, karya itupun kini telah dihapus ditempat asalnya.

Dok. TribunNews

Dok. CNN Indonesia

Dok. Istimewa/Instagram

Pada artikel kali ini, kita tidak akan membahas dari sisi polekmik yang terjadi. Akan tetapi kita akan membahas dari sisi seninya. Yakni tentang Grafitti dan Murah. Kelihatannya keduanya seperti sama saja bukan. Jika kita pelajari lebih lanjut, tentu dua hal tersebut sangatlah berbeda 


Tentang Graffiti

Menurut Mikke Susanto dalam bukunya Diksi Rupa, Graffiti berasal dari kata Italia Graffito yang berarti goresan atau guratan. Disebut juga oleh Arthur Danto sebagai Demotic Art atau yang memiliki dan memberi fungsi pada pemanfaatan aksi corat-coret.  Secara umum graffiti bisa dikatakan merupakan coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu. Alat yang digunakan pada masa kini biasanya cat semprot kaleng. Sebelum cat semprot tersedia, grafiti umumnya dibuat dengan sapuan cat menggunakan kuas atau kapur.


Sementara itu jika mengacu dari goodnewsfromindonesia.id, graffiti diartikan sebagai kegiatan seni rupa yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kalimat tertentu di atas dinding. Istilah graffiti sendiri berasal dari bahasa Latin yakni graphium yang memiliki arti menulis.


Tentang Mural 

Masih dibuku yang sama, menurut Mikke Susanto Mural adalah lukisan besar yang dibuat untuk mendukung ruang arsitektur atau lukisan yang dibuat secara langsung maupun tidak langsung pada permukaan dinding. Di dalam Wikipedia dikatakan bahwa Mural adalah cara menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen lainnya. Berbeda dengan grafiti yang lebih menekankan hanya pada isi tulisan dan kebanyakan dibuat dengan cat semprot maka mural tidak demikian, mural lebih bebas dan dapat menggunakan mediacat tembok atau cat kayu bahkan cat atau pewarna apapun juga seperti kapur tulis atau alat lain yang dapat menghasilkan gambar.

Infromasi lain yang saya copas dari goodnewsfromindonesia.id terkait dengan mural ini,arti mural  secara bahasa adalah berasal dari bahasa Latin yakni murus yakni dinding. Sementara, arti mural secara luas adalah menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok atau media luas lainnya yang bersifat permanen. Sejarah singkat tentang mural di dunia yakni terhitung sejak 31.500 tahun yang lalu di mana pada saat itu dunia dalam masa prasejarah. Pada masa tersebut, terdapat sebuah lukisan yang menggambarkan sebuah gua di Lascaux salah satu daerah yang ada di selatan Perancis yang menggunakan sari buah sebagai cat. Sementara, mural yang paling terkenal di abad ke 20 yakni miliki Pablo Picasso yang muralnya dinamakan Guernica atau Guernica Y Luno guna memperingati perisitiwa pengeboman oleh tentara Jerman yang terjadi di sebuah desa kecil yang mana kebanyakan korbannya adalah rakyat Spanyol.


Jadi, Apa Bedanya Graffiti dan Mural?

Perbedaan paling mendasar adalah bahan yang digunakan. Mural dapat digambar dengan beragam jenis cat baik cat dinding maupun lainnya, sementara graffiti biasanya terbatas pada cat semprot yang biasanya sudah tersedia dalam kaleng kemasan saja. Selain itu, mural lebih bebas dalam segala ekspresi gambarnya, berbeda dengan graffiti yang biasanya sebatas teks untuk kritikkan, curahan hati hingga teks himabauan.


Selain kedua jenis karya di atas, dikenal juga jenis lukisan yang menggunakan media dinding lainnya yakni Al Secco dan Al Fresco, perbedaan kedua karya lukisan ini terletak pada kondisi media dindingnya. Jika lukisan Al Secco dikerjakan pada media dinding yang telah kering sedangkan Al Freco  dikerjakan bersamaan dengan pembuatan dinding itu sendiri atau dalam kondisi dinding masih basah. 


Pada perkembangannya, di beberapa tempat wisata mulai menjamur adanya lukisa 3D atau biasa disebut lukisan tridi, yang sebenarnya masih tidak jauh berbeda dengan mural. Akan tetapi yang membedakan adalah efek atau kesan nyata tiga dimensinya akan lebih nampak ketika kita gunakan sebagai latar belakang untuk fotografi. Seperti yang saat ini sedang ngehits di salah satu spot wisata baru di Kota Malang yakni kampung tridi diwilayah kampung warna-wani Jodipan Malang. 

Sumber . tarvelz.xyz

Ismanadi 

Sumber :

- Buku Diksi Rupa Mikke Susanto

- GoodNewsFromIndonesia.id

- YT Channel Republik Mural Graffiti






BERIKAN KOMENTAR ()