F Melukis dengan Api Ala Pyrography | Ismanadi -->

Melukis dengan Api Ala Pyrography

Photo by Guillermo Latorre on Unsplash
Beberapa waktu yang lalu, pada sebuah acara di stasiun TV Swasta Nasional ada tayangan unik yang membahas sebuah karya seni berbahan dasar kayu yang ditoreh menggunakan alat semacam solder listrik. Saking uniknya karya yang dibahas, walhasil saya tonton acara tersebut hingga kelar, bukan tanpa alasan, karena acara tersebut sangat terkait dengan materi Seni Budaya kelas VIII di semester genap yakni Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Keras. yup! Pyrography Art, begitulah kira-kira caption yang tertulis dibawah layar kaca yang saya simak. Pyrography sendiri berasal dari bahasa Yunani pur (yang berarti api) dan graphos (yang berarti menulis). Jika diartikan secara kasar dan sederhana adalah Menulis dengan Api. Yakni memanfaatkan panas api untuk melukai permukaan kayu sehingga meninggalkan bekas hitam hasil pembakaran. Cara kerja semacam itulah yang dimanfaatkan untuk berkarya seni dengan sebutan Pyrography. 


Lebih jelasnya lagi, saya temukan literasi cukup lumayan dari Wikipedia yang menjelaskan  bahwa Pyrography atau pyrogravure adalah seni dekorasi kayu atau bahan lain dengan tangan bebas dengan tanda terbakar yang dihasilkan dari aplikasi terkontrol dari objek yang dipanaskan seperti poker . Hal ini juga dikenal sebagai pokerwork atau pembakaran kayu. Meski demikian, bahan yang dapat digunakan untuk berkarya Pyrography tidak sebatas hanya pada kayu saja. Bahan kulit-pun juga dapat diterapkan dengan tehnik ini. Termasuk juga, para pengrajin dan petani labu juga menggunakan tehnik ini dalam menghias labu untuk perayaan atau kegiatan terntuntu.


Darimana asal Pyrography

Jika merujuk pada literasi yang ada di Wikipedia, dikatakan bahwa salah seorang Pyrographer yang bernama Robert Boyer memiliki sebuah hipotesis bahwa bentuk seni pyrography berasal dari prasejarah ketika manusia purba membuat desain menggunakan sisa-sisa api pembakarann yang mereka buat. Informasi lain juga menyebutkan bahwa Pyrography juga telah dikenal di Cina sejak zaman dinasti Han yang lebih dikenal dengan sebutan Sulaman Jarum Api.

Banyak pendapat lain yang juga menyebutkan bahwa, diyakini tempat kelahiran utama Pyrography adalah di Peru sebagaimana yang disebutkan oleh Kathleen Menendez dari E-Museum Pyrographic Art, yang dibuktikan denann artefak berupa "wadah" yang dihiasi dengan bunga-bunga dan Kolibri yang ditemukan di Peru dan diperkirakan berumur 3000 tahun. Di Eropa penggunaan Pyrography diperkirakan telah muncul dalam periode abad pertengahan dan renaissance. The Great Masters dianggap memiliki Pyrography digunakan untuk menghias wainscots, meskipun ini belum dibuktikan.


Pada zaman Victoria pyrography  menjadi lebih populer, yang diterima sebagai bentuk seni yang disebut pokerwork. Karena masih menggunakan kompor arang sebagai pemanas pena torehnya. Sebutan pokerwork ini lebih dikenal duluan daripada pyrography. Tepatnya akhir abad ke-19, seorang arsitek Melbourne bernama Alfred Smart menemukan bahwa cat berbahan dasar air dapat diaplikasikan panas pada kayu dengan memompa asap benzolin melalui pensil platina berongga yang dipanaskan . Ini meningkatkan proses pokerwork dengan memungkinkan penambahan pewarnaan dan bayangan yang sebelumnya tidak mungkin Dari sinilah perkembangan alat pyrography dimulai, dari penggunaan pipa etching berbahan bakar bensin hingga puncaknya pada awal abad ke-20 penggunaan alat semacam solder mulai digunakan hingga kini. 


Gimana? Tertarik mencoba? Silahkan saja menggunakan solder biasa yang ada dirumah untuk menoreh pada kayu, atau kalau ingin sekalian yang lebih profesional coba browsing aja karena sudah banyak yang jual alat pyrography satu set dengan ujung pena yang bervariasi dari mulai harga 300ribuan. Berikut ini Langkah-langkah dalam berkarya pyrography yang bisa anda eksplorasi sendiri di rumah.

Sumber : Bukapalap.com

Langkah 1 : Persiapan Alat dan Bahan

Untuk berkarya pyrography ada beberapa alat dan bahan utama yang wajib anda persiapkan terlebi dahulu. Papan kayu dengan ukuran menyesuaikan, solder listrik biasa atau solder khusus untuk pyrography dengan berbagai macam ketebalan mata solder. Amplas kayu, pensil, penggaris besi, dan dudukan solder (untuk keamanan solder). Untuk jenis kayu sendiri bebas, yang pasti pilihlah kayu yang sedikit lebih lunak, berwarna terang, mudah dibakar, dan ringan. Sehingga nantinya kayu yang seperti itu akan memberikan kesan kontras yang lebih maksimal. Alat dan bahan yang optional lainnya adalah kuas dan varnish.


Langkah 2 : Membuat Sketsa

Untuk skestsa sendiri bisa anda gambar langsung pada permukaan kayu atau mentransfer gambar yang sebelumnya telah anda buat dikertas menggunakan bantuan kertas karbon. Pastikan untk membuat gambar yang sederhana-sederhana terlbih dahulu saja untuk diawal. Nantinya, jika sudah terlihat gambarnya baru diberikan detil-detil tambahan yang diperlukan. Hal penting sebelum membuat sketsa adalah haluskan terlbih dahulu permukaan kayu dengan menggunakan kertas amplas yang telah anda sediakan sebelumnya

Sumber : pinterest.com

Langkah 3 : Membuat Outline

Setelah sketsa anda siapkan, kini waktunya untuk mulai menembalkan garis-garis sketsa tadi menggunakan solder. Pastikan saat menyoder, gunakan sapuan ringan-ringan dan tipis saja tanpa terlalu menekan ujung solder dengan kuat-kuat. Hal ini nantinya juga berpengaruh kepada besar kecilnya garis yang akan kita dapatkan. Jika anda hanya memiliki satu mata solder, pastikan saja untuk memperoleh gelap terang anda dapat menggunakan tehnik pointilis atau stipple yakni dengan menitik-nitikan ujung mata solder dengan kerapatan tertentu pada bidang yang ingin anda gelapkan. Jika anda memiliki lebih banyak mata solder dengan ukuran berbeda, sesuaikan saja untuk menggunakan mata solder dengan hasil garis atau arsiran yang ingin anda dapatkan.

Sumber ; pinterest.com

Langkah 4 : Finishing

Pada tahap finishing ini, yang pertama patut anda lakukan adalah memberikan kesan tegas pada garis-garis objek gambar dengan memberikan ketebalan garis yang lebih besar daripada lainnya. Selain itu, jika semua objek gambar sudah dirasa pas anda juga bisa memberikan lapisan varnishpada seluruh permukaan kayu. Agar hasil pyrography anda terlihat lebih mengkilap dan tentunya bisa lebih tahan lama dan guratasn-guratan garis yang terkenal api tidak dimasuki debu-debu halus seiring dengan waktu.


Nah itulah sedikit gambaran terkait dengan Pyrography. Mudah-mudahan dapat mengisnpirasi anda sekalian. Dan menambah wawasan untuk berkarya dengan memanfaatkan bahan-bahan disekitar kita. Selamat berkarya. Untuk referensi lainnya yang disertai dengan ilustrasi gambar anda dapat menyimak di WIKIHOW


Ismanadi

Sumber :

- Wikipedia Indonesia

- Wikihow Indonesia dan

- Berbagai sumber lainnya

-       Klingspor's Woodworking Shop YT Channel





BERIKAN KOMENTAR ()