F Memahami Seni Lukis : Pengertian, Tujuan, Tema, dan Aliran-Gaya Lukisan | Ismanadi -->

Memahami Seni Lukis : Pengertian, Tujuan, Tema, dan Aliran-Gaya Lukisan

Photo by Jakob Owens on Unsplash
Dalam memahami seni lukis, tentunya akan lebih tepat jika kita awali dengan mempelajari hal yang paling standar yakni berangkat dari pengertiannya. Seni lukis merupakan satu bentuk seni yang masuk kedalam cabang seni rupa murni. Berikut ini, pengertinya dari beberapa ahli terkait dengan seni lukis, melukis dan lukisan.


  • Seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini didasarkan pada tema, corak atau gaya, teknik, bahan, serta bentuk karya seni tersebut. 
  • Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh. Sehingga sebuah lukisan harus dapat menerjemahkan apa yang ada dalam objek, tema, atau gagasan secara representatif. Soedarso Sp (1990: 11). 
  • Lukisan adalah suatu pengalaman artistik yang ditumpahkan dalam bidang dua dimensional dengan menggunakan warna dan garis. Soedarso, Seni Lukis Kaligrafi Islam, (Yogyakarta:ISI, 1992), hlm. 10.


Tema Lukisan

Dalam sebuah lukisan, tetntunya terdapat tema besar yang ingin disampaikan oleh seorang seniman kepada setiap orang yang akan menikmati lukisannya (apresiator). Berikut ini berberapa tema yang ada pada suatu lukisan.


1. Manusia Dengan Dirinya Sendiri 

Seni rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan atau ide dari seseorang. Untuk mengungkapkan cita rasa keindahan, manusia mewujudkannya lewat media ekspresi. Di dalam pengungkapannya tersebut, kadang seseorang menggunakan potret dirinya sendiri sebagai objek lukisannya. 


2. Manusia dengan Manusia Lain 

Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan cita rasa keindahan menggunakan objek orangorang yang ada di sekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya, orang tua, saudaranya, temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya, atau orangorang yang ada dalam pikirannya.

Photo by Руслан Гамзалиев on Unsplash

3. Manusia dengan Alam Sekitarnya 

Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan cita rasanya, sering dijadikan objek un tuk lukisannya. Seperti pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang, dan masih banyak lagi alam yang dijadikan objek lukisan. 


4. Manusia dengan Alam Benda 

Benda-benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek lukisannya. Keunikan benda-benda tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis, organis, atau berbentuk bebas. Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-buahan, bunga, dan lainnya. 


5. Manusia dengan Aktivitasnya 

Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa ingin mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila dalam mengambil sudut pan dang aktivitas dapat disusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai dengan gelap terang yang tepat. Aktivitas manusia seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu, jual beli di pasar, menggembala ternak, dan aktivitas lainnya. 


6. Manusia dengan Alam Khayal 

Ide yaitu imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara sadar ataupun saat tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul di benak perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering disebut karya seni surealisme

Tujuan Seni Lukis

Dalam berkarya seni lukis, setidaknya terdapat 4 tujuan. Tujuan inilah yang menjadi latar belakang terciptanya sebuah karya lukisan oleh sang seniman. Tujuan tersebut antara lain :


1. Religius 

Tujuan berkarya seni untuk tujuan religius sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang. Lukisan bisa mendekatkan diri dengan Sang Pencipta sebagai pelindung, dan penjaga serta pengampun dosa. 


2. Kritik Sosial 

Kesenjangan sosial, peristiwa politik, ketidakberdayaan, serta perilaku kehidupan lain yang terjadi dalam masyarakat bisa menjadi ide dalam berkarya seni lukis. Objek lukisannya bisa dengan simbolsimbol atau perumpamaan yang bisa dikaitkan dengan peristiwa. Kritik yang disampaikan berupa bentuk-bentuk kritik yang bersinggungan dengan pemerintah, lembaga sosial, ataupun kepada pemegang kekuasaan setempat. 

Dok. Detikcom

3. Ekspresi

Lukisan menjadi media ekspresi dan juga media mencurahkan emosi/perasaan. Coretan garis dan warna merupakan perwujudan dari dorongan emosi dan gejolak jiwa pelukisnya, sehingga penikmat karya seni tidak hanya mengutamakan keindahan semata. 


4. Tujuan Komersil 

Lukisan dijadikan sebagai barang komoditas, tujuan penciptaan lebih mengutamakan aspek keuntungan dari penjualan lukisan sehingga bentuk dan gaya lukisannya cenderung mengikuti selera pasar.


Aliran Seni Lukis 

Secara umum, dikenal 2 macam aliran seni lukis. Yakni representatif dan non-representatif. Dalam aliran seni lukis representative terdapat 6 gaya lukisan yang berbeda. Sedangkan untuk non-representatif lebih cenderung memvisualkan gaya lukisan yang abstrak.


A. Representatif 

Representatif merupakan perwujudan gaya seni rupa yang menggambarkan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Gaya seni rupa yang termasuk dalam representatif adalah sebagai berikut:  


  • Naturalisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Pelukis yang beraliran naturalisme antara lain Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi, Claude, Rubens, Constabel. 
  • Realisme, yaitu aliran yang memandang dunia ini apa adanya tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa yang beraliran realisme antara lain Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S. Sudjojono dan Dullah. 
  • Romantik, yaitu aliran seni rupa yang lebih bersifat imajiner, aliran ini melukiskan ceritacerita yang romantis, peristiwa yang dahsyat atau kejadian yang dramatis. Pelukis yang bergaya romantisme tersebut antara lain Raden Saleh, Fransisco Goya, dan Turner. 
  • Ekspresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya. Perupa yang menggunakan aliran ini antara lain Vincent Van Gogh dan Affandi. 
  • Impressionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat obyek tersebut dilukis. Perupa yang termasuk dalam aliran ini antara lain Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin, dan S. Sudjojono. 
  • Surealisme, yaitu aliran seni lukis yang menggunakan bentuk dan warna seperti di dalam mimpi, pelukis mengembangkan daya khayalnya untuk menyampaikan pikiran dan perasaan melalui bentuk-bentuk dalam karyanya. Perupa yang beraliran ini antara lain Salvador Dali, Ivan Sagita, Agus Kamal, dan Boyke Aditya. 

B. Nonrepresentatif 

Nonrepresentatif adalah perwujudan aliran seni lukis yang menekankan pada unsur-unsur formal; struktur, unsur rupa, dan prinsip estetik. Gaya seni lukis nonrepresentatif berupa susunan garis, bentuk, bidang, dan warna yang terbebas dari bentuk alam. Gaya ini memandang bahwa ekspresi jiwa tidak dapat dihubungkan dengan objek apa pun, gaya ini menonjolkan bidang yang diisi oleh warna dan dipilah dengan garis-garis tegas. Seniman yang berkarya nonrepresentatif antara lain: Wassily Kandinsky, Yuan Mirro, W. De Kooning, Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar, dan Sadali.


Ismanadi

Sumber :

- Buku Siswa Seni Budaya IX K13 - Edisi Revisi Kemidkbud

- YT Channel Daria Callie

- YT Channel Kelogsloops



BERIKAN KOMENTAR ()