F Desain Poster Infografis Gempur Rokok Ilegal Subtema Sanksi Penjual Rokok Ilegal Oleh Didik Ismanadi | Ismanadi -->

Desain Poster Infografis Gempur Rokok Ilegal Subtema Sanksi Penjual Rokok Ilegal Oleh Didik Ismanadi

Akhirnya, berkesempatan mengikuti Lomba Desain Poster Infografis yang digagas oleh Pemerintah Kota Malang melalui suku Dinas Komunikasi dan Informatika yang berkerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

 

Kali ini, bener-bener challenging bagi saya. Mengingat, pengolah grafis yang saya gunakan bukanlah yang biasa saya pakai untuk mendesain. Bisa dibilang, sambal mendesain sambal belajar beberapa tutorial via Youtube. Alhasil desain kelar plus dapet ilmu baru dengan menggunakan piranti pengolah grafis diluar zona nyaman. Wasyik!

 

Untuk desain poster infografis gempur rokok illegal ini saya selesaikan kurang lebih selama 4 hari khususnya proses berkaryanya saja. Mengingat, saya tidak terlalu mampu mendesain dengan sekali duduk menghadapt PC langsung jadi. Dan lagi, juga karena aktivitas disekolah yang menjadikan saya baru bisa berkarya di malam hari, tentunya juga selepas bocil-bocil yang ada di rumah tidur semua. Untuk proses persiapan, juga perlu waktu khusus, diantaranya meliputi :

 

1.      Memahami Brief (Aturan Lomba) dan Sketsa

Tahapan ini menurut saya sangat penting. Karena sebagai acuan dalam proses berkarya sekaligus titik awal untuk menemukan konsep desain seperti apa yang akan dibuat. Dan terpenting lagi, nantinya tidak terdiskualifikasi oleh para juri.


Berikut ini karya desain poster infografis saya, bila berkenan mohon di like ya di akun Instagramnya panitia Lomba Gempur Rokok Ilegal Pemerintah Kota Malang Dinas Kominfo dan Bea Cukai ( Periode : 15 Oktober - 18 November 2021).

Hasil dari membaca dan memahami brief yang ada, akhirnya saya lanjutkan dengan sktes dikertas dan memutuskan untuk memiliih subtema Sanksi Penjual Rokok Ilegal. Mengapa? Karena menurut saya pribadi, para penjual rokok masih banyak yang belum teredukasi secara maksimal tentang rokok illegal dan konsekwensi dibelakangnya. Sehingga tanpa disadari ‘Mereka’ tidak mengetahui bahwa yang mereka jual ada yang termasuk rokok illegal.

 

Dari sini, konsep desain yang nantinya saya hasilkan target audiens secara khusus adalah mereka-mereka para penjual rokok, dan orang-orang yang disekitarnya. Secara umum, tentu adalah seluruh masyarakat, termasuk di dalamnya para perokok aktif.


BACA JUGA : Lomba Poster Infografis Gempur Rokok Ilegal, Hadiah Total 24 Juta

 

2.      Browsing stok photo, palet warna, font dan icon

Setelah tahap memahami brief, selanjutnya saya mulai mengumpulkan stok photo yang nantinya sebagai bahan dalam menciptakan desain poster infografis sesuai dengan konsep yang saya tentukan. Stok photo yang digunakan adalah stok photo dari website penyedia stok photo gratis dan memberikan lisensi photo yang tidak hanya pribadi melainkan juga commercial in use. Sehingga nantinya, desain yang dihasilkan aman dari hak cipta maupun atribusi terntu.

 

Photo by Kindel Media from Pexels

Selian stok photo, saya juga mencari palet warna melalui website penyedia warna. Saya menggunakan warna biru dominan untuk mewakili bhumi Arema, dipadu dengan hijau turunan yang saya ambil dari logo Pemkot Malang, serta warna kuning dari Dirjen Bea dan Cukai.

 

pexels-pixabay

Untuk urusan font, saya menggunakan setidaknya 2 jenis font yakni Helvetica yang memang sudah ada bawaan Operarting System PC yang saya gunakan. Serta satu font lagi yang saya download secara gratis dari behance yakni Peace San untuk memvisualkan font tebal nan gagah sebagai judul. Selain itu, saya juga mencari 1 icon checklist sebagai pemanis untuk penguat aksen bullet pada sub-sub judul dalam desain nantinya.

 

Photo by Ruvim from Pexels

Photo by Expect Best from Pexels

Selain beberapa hal diatas, materi penting lainnya adalah browsing informasi akurat terkait dengan sanksi penjual rokok illegal sesuai dengan undang-udang dan juga informasi tambahan lainnya.

 

Palet Warna Yang Saya Gunakan dari colorhunt.io

3.      Proses Berkarya

Pada tahapan ini, setidaknya saya sudah punya konsep desain dan sketsa kasar serta bahan-bahan yang bakal diolah. Dan yang awal sekali adalah mengolah stok photo yang saya gunakan sebgai gambar utama yakni tangan yang terborgol dengan menghilangkan bagian-bagian yang tidak diperlukan.

 

Selanjutnya, saya mulai membuat lembar kerja (Artboard) sesuai dengan brief. Dan menentukan guide line untuk panduan layout yang lebih teratur. Dan proses selanjutnya adalah utak-atik hingga tersusun komposisi yang enak dan nyaman dipandang oleh mata serta informasi yang disajikan dapat tersampaikan dengan jelas.

 

Proses berkarya ini tentu tidak 100% sesuai dengan sket awal yang saya buat. Mengingat, terkadang ketika sudah rampung dan diamati ternyata ngga terlalu enak, jadi desain dibongkar lagi dan itu terjadi beberapa kali dalam proses yang saya lakukan. Hingga akhrnya menemukan yang benar-benar pas.

 

4.      Finishing Karya

Setelah karya dirasa rampung, Langkah selanjutnya adalah saya biarkan begitu saja. Saya berikan jeda waktu besoknya lagi untuk mengamati secara full screen di monitor PC. Dan biasanya ada saja yang masih kurang pas ketika dirasakan melalui visual kedua mata. Baik itu dibagian-bagian jarak antar objeknya, atau besar kecilnya font dan yang lebih sering adalah typho dari beberapa teks yang ada dalam desain.

 

Terakhir, setelah desain bener-bener final barulah menconvertnya kedalam ekstensi yang sudah ditentukan dalam brief atau aturan lomba yang ditetapkan. Serta selanjutnya sekaligus saya buatkan visual post untuk di Instagram. Karena jika sekedar posting hasil desain asli, sepertinya kurang begitu representatif dan maksimal. Oleh karena itu, dibutuhkan visual post sendiri yang disesuaikan dengan kriteria medsos yang nantinya akan digunakan.

 

Itulah sedikit behing the scene proses mendesain poster infografis untuk lomba kali ini. Semoga bisa menjadi bukti orisinalitas dari karya desain yang saya hasilkan serta sharing beberapa hal yang biasa saya lakukan sebelum dan ketika proses mendesain hingga finishing. Apapun itu, saya selalu ingat pesan bang Rio Purba – Sebagus-bagusnya karya pasti ada yang ngga suka, dan sejelek-jeleknya karya pasti ada yang suka. Jadi jangan takut berkarya. Salam.

 

Ismanadi

 

BERIKAN KOMENTAR ()