F Membongkar Strategi Terbaik Untuk Hybrid, Remote dan Blended Learning Dalam Pembelajaran Abad 21 | Ismanadi -->

Membongkar Strategi Terbaik Untuk Hybrid, Remote dan Blended Learning Dalam Pembelajaran Abad 21

Photo by Compare Fibre on Unsplash

Sharing session bersama Coach Hafidz kali ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai model pembelajaran terpadu, dan bagaimana model tersebut dapat mendukung pembelajaran siswa. Menentukan teknologi yang tepat untuk digunakan dalam berbagai model pembelajaran campuran, serta mengembangkan rencana reflekski, penilaian dan penyempurnaan berbagai model pembelajaran campuran atau blended learning.


Mengenal Blended Learning

Dalam kesempatan ini dibuka dengan slide yang tertulis bahawa blended Learning (pembelajaran campuran) bukanlah konsep baru, namun strategi instruksional yang diposisikan secara unik untuk diterapkan di ruang kelas, namun sebelumnya metode ini dianggap tidak praktis. Blended learning adalah model pedagogis yang mencakup beberapa gaya pengajaran dan pembelajaran yang mengintegrasikan antara siswa dan teknologi.


Blended learning adalah sebuah metode pembelajaran yang menggabungkan penggunaan teknologi digital dengan interaksi tatap muka (face-to-face) antara guru dan siswa. Dalam blended learning, siswa memperoleh materi pembelajaran melalui platform online, seperti website, video, atau aplikasi pembelajaran, sementara guru mengambil peran sebagai fasilitator untuk membantu siswa memahami materi tersebut.


Modalitas Blended Learning Arc

Blended Learning ARC (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluate) adalah sebuah model pembelajaran blended learning yang berbasis pada model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluate) yang terdiri dari lima tahap dalam merancang dan mengimplementasikan program pembelajaran yang efektif. Model ini berfokus pada penggunaan teknologi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran.


Berikut ini adalah penjelasan untuk setiap tahap dari Blended Learning ARC:

  1. Analysis (Analisis): Pada tahap ini, dilakukan analisis terhadap kebutuhan pembelajaran dan teknologi yang akan digunakan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memahami konteks pembelajaran, identifikasi kebutuhan siswa dan tujuan pembelajaran.
  2. Design (Desain): Pada tahap ini, dilakukan perencanaan terhadap konten dan desain pembelajaran. Tujuan dari tahap ini adalah untuk merancang kurikulum dan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
  3. Develop (Pengembangan): Pada tahap ini, dilakukan pembuatan materi pembelajaran dan pengembangan platform pembelajaran. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengembangkan materi pembelajaran secara efektif dan efisien.
  4. Implement (Implementasi): Pada tahap ini, dilakukan pelaksanaan dan implementasi program pembelajaran. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengimplementasikan program pembelajaran dan memastikan bahwa siswa dapat mengakses materi pembelajaran dengan mudah.
  5. Evaluate (Evaluasi): Pada tahap ini, dilakukan evaluasi terhadap program pembelajaran dan hasil belajar siswa. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengukur keberhasilan program pembelajaran dan mengevaluasi kebutuhan perbaikan yang diperlukan.


Dengan mengikuti tahap-tahap dari Blended Learning ARC, guru dapat merancang dan mengimplementasikan program pembelajaran yang efektif dan efisien dengan menggunakan teknologi. Tahap-tahap ini juga dapat membantu dalam meningkatkan pengalaman pembelajaran siswa dan hasil belajar yang dicapai.


Modalitas Belnded Learning Arc juga bisa dikategorikan dalam 

  • Launch : Group Discussion
  • Work : Independent Work
  • Work : Small Group Discussion
  • Work : 1:1 Check Ins
  • Close : Group Discussion

Photo by Thought Catalog on Unsplash

4 Model Blended Learning

Blended learning dapat diadaptasi dalam berbagai jenis pembelajaran, mulai dari kelas sekolah hingga program pelatihan kerja. Tujuan dari blended learning adalah untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan memberikan fleksibilitas dan aksesibilitas yang lebih besar terhadap materi pembelajaran.


Keuntungan dari blended learning adalah siswa dapat belajar dengan cara yang lebih personal dan mandiri, karena mereka dapat memilih waktu dan tempat belajar yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, guru dapat memberikan umpan balik yang lebih spesifik dan lebih cepat terhadap kemajuan siswa.


Namun, perlu diingat bahwa implementasi blended learning yang efektif memerlukan perencanaan yang matang dan dukungan teknologi yang memadai. Siswa juga harus dilatih untuk menggunakan platform pembelajaran online agar dapat memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan.


1. Rotation Model Blendd Learning

Rotation Model adalah salah satu jenis blended learning yang menggabungkan antara pembelajaran online dan tatap muka secara bergantian. Dalam Rotation Model, siswa dipecah menjadi beberapa kelompok kecil dan setiap kelompok akan mengikuti rangkaian pembelajaran yang berbeda secara bergantian. Setiap rangkaian pembelajaran terdiri dari pembelajaran online dan tatap muka.


Terdapat beberapa jenis Rotation Model, antara lain:

  1. Station Rotation: Siswa akan berputar di antara beberapa stasiun pembelajaran yang berbeda, yang terdiri dari stasiun pembelajaran online dan stasiun tatap muka. Pada stasiun tatap muka, siswa akan belajar dengan guru atau mengikuti aktivitas kelompok.
  2. Lab Rotation: Siswa akan belajar secara online di sebuah lab komputer, kemudian beralih ke pembelajaran tatap muka di kelas dengan guru.
  3. Flipped Classroom: Siswa akan memperoleh materi pembelajaran online di rumah dan mengikuti aktivitas tatap muka di kelas dengan guru untuk membahas atau mengerjakan tugas yang berkaitan dengan materi yang telah dipelajari di rumah.
  4. Individual Rotation : Siswa memiliki daftar putar individual yang mereka putar atau kerjakan setidaknya dengan satu kompetensi daring


Rotation Model Blended Learning memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang lebih fleksibel dan mandiri, karena mereka dapat memilih waktu dan tempat untuk belajar secara online. Siswa juga tetap mendapatkan dukungan dan umpan balik dari guru dalam sesi tatap muka. Dengan model ini, guru dapat memberikan perhatian lebih kepada siswa secara individual dan memaksimalkan waktu untuk melakukan diskusi atau kegiatan kelompok di kelas.


2. Flex Model Blended Learning

Flex Model Blended Learning adalah salah satu jenis model pembelajaran blended learning yang memberikan fleksibilitas kepada siswa dalam memilih waktu dan tempat belajar secara online. Pada model ini, siswa dapat memilih untuk belajar secara online atau tatap muka dengan guru di kelas.


Dalam Flex Model Blended Learning, siswa memiliki kendali penuh atas proses pembelajaran mereka, sehingga mereka dapat memilih waktu dan tempat untuk belajar yang paling cocok dengan jadwal dan preferensi mereka. Siswa juga dapat memilih untuk belajar mandiri atau bergabung dalam aktivitas kelompok yang dipimpin oleh guru.


Flex Model Blended Learning biasanya dilakukan dengan menggunakan teknologi seperti platform pembelajaran online, video pembelajaran, dan alat komunikasi online untuk memfasilitasi pembelajaran siswa secara mandiri. Guru juga dapat memberikan umpan balik dan dukungan kepada siswa melalui platform pembelajaran online atau secara tatap muka di kelas.


Salah satu keuntungan dari Flex Model Blended Learning adalah bahwa siswa dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja sesuai dengan kebutuhan mereka. Siswa juga dapat belajar dengan tempo mereka sendiri dan mengulang materi pembelajaran jika diperlukan.


Namun, Flex Model Blended Learning juga memiliki tantangan, seperti mengelola dan memonitor kemajuan siswa secara efektif serta memastikan bahwa siswa mendapatkan dukungan yang memadai dari guru dalam proses pembelajaran mandiri. Oleh karena itu, dukungan dan pelatihan yang cukup untuk guru dan siswa sangat penting dalam penerapan model ini.


3. A La Carte Model Blended Learning

A La Carte Model adalah salah satu model dalam pembelajaran blended learning di mana siswa dapat memilih dan mengambil kursus atau mata pelajaran secara individual secara online. Model ini memungkinkan siswa untuk memilih dan mengambil kursus atau mata pelajaran yang spesifik yang tidak tersedia di sekolah mereka atau kursus tambahan yang ingin mereka ambil.


Dalam A La Carte Model, siswa dapat mengambil kursus online dari berbagai sumber, seperti platform pembelajaran online, universitas online, atau penyedia pembelajaran lainnya. Kursus online ini biasanya disediakan oleh penyedia independen yang memiliki materi pembelajaran yang beragam dan relevan dengan kebutuhan siswa.


Dalam A La Carte Model, siswa masih tetap terhubung dengan sekolah mereka dan mengambil kursus atau mata pelajaran tambahan secara online. Kursus online yang diambil oleh siswa dapat diakui oleh sekolah mereka sebagai kredit yang akan memenuhi persyaratan lulus sekolah atau kebutuhan akademik.


Keuntungan dari A La Carte Model adalah bahwa siswa dapat mengakses mata pelajaran yang tidak tersedia di sekolah mereka, serta mengambil kursus tambahan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang topik tertentu. Model ini juga memberikan fleksibilitas kepada siswa dalam memilih waktu dan tempat belajar, sehingga mereka dapat mengatur jadwal belajar sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.


Namun, tantangan dari A La Carte Model adalah bahwa siswa perlu memiliki kemampuan mandiri yang baik dalam mengatur waktu dan belajar secara mandiri. Siswa juga harus memastikan bahwa kursus online yang mereka ambil relevan dengan tujuan dan kebutuhan akademik mereka serta dapat diakui oleh sekolah mereka. Oleh karena itu, dukungan dan bimbingan dari guru dan orang tua sangat penting dalam mengimplementasikan model pembelajaran ini.

Photo by Aleks Dorohovich on Unsplash

4. Enriched Virtual Model Blended Learning

Enriched Virtual Model adalah salah satu model dalam pembelajaran blended learning di mana sebagian besar pembelajaran dilakukan secara online dan siswa hanya datang ke sekolah untuk kegiatan tertentu yang membutuhkan interaksi tatap muka dengan guru atau siswa lainnya.


Dalam Enriched Virtual Model, siswa dapat mengakses materi pembelajaran secara online, seperti video pembelajaran, simulasi, dan tugas yang dapat dikerjakan secara mandiri. Siswa juga dapat berinteraksi dengan guru melalui platform pembelajaran online, seperti forum diskusi atau video konferensi, untuk memperoleh dukungan dan umpan balik.


Siswa kemudian datang ke sekolah untuk kegiatan tertentu yang membutuhkan interaksi tatap muka, seperti diskusi kelompok, percobaan laboratorium, atau presentasi proyek. Kegiatan ini diatur sesuai jadwal dan berlangsung dalam waktu yang terbatas.


Keuntungan dari Enriched Virtual Model adalah bahwa siswa dapat mengakses materi pembelajaran secara online dan belajar dengan tempo mereka sendiri. Model ini juga memberikan fleksibilitas kepada siswa dalam memilih waktu dan tempat belajar, sehingga mereka dapat mengatur jadwal belajar sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Selain itu, model ini juga dapat membantu meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan memungkinkan siswa untuk belajar dari sumber yang berbeda-beda.


Namun, tantangan dari Enriched Virtual Model adalah bahwa siswa perlu memiliki kemampuan mandiri yang baik dalam mengatur waktu dan belajar secara mandiri. Siswa juga harus memastikan bahwa mereka dapat mengikuti kegiatan tatap muka dengan baik dan memperoleh dukungan yang memadai dari guru selama kegiatan tatap muka.


Oleh karena itu, dukungan dan bimbingan dari guru dan orang tua sangat penting dalam mengimplementasikan model pembelajaran ini. Selain itu, guru juga harus memastikan bahwa materi pembelajaran yang disediakan secara online relevan dan efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pembelajaran.


Mendukung Blended Learning Dengan Group Discussion

Group discussion atau diskusi kelompok adalah salah satu teknik pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran blended learning. Teknik ini melibatkan siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi kelompok untuk membahas materi pembelajaran yang telah dipelajari secara mandiri atau online.


Dalam pembelajaran blended learning, diskusi kelompok dapat dilakukan secara tatap muka di kelas atau secara online melalui platform pembelajaran online. Diskusi kelompok dapat melibatkan siswa dalam memecahkan masalah, menganalisis konsep, atau berbagi ide tentang materi pembelajaran yang telah dipelajari.


Beberapa model group discussion diantaranya adalah Flipped Socratic Seminar, Tracked Socratic Seminar dan Team Post and Channels.


Diskusi kelompok dapat membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang materi pembelajaran, mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis, serta memperkuat keterampilan sosial dan komunikasi. Diskusi kelompok juga dapat membantu siswa untuk mengatasi kesulitan atau kebingungan dalam memahami materi pembelajaran, serta memperoleh umpan balik dari guru dan teman sekelas.


Selain itu, diskusi kelompok juga dapat membantu siswa untuk berkolaborasi dan belajar satu sama lain, serta membangun hubungan sosial yang positif dengan teman sekelas. Diskusi kelompok dapat memotivasi siswa untuk belajar secara lebih aktif dan meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran.


Namun, dalam mengimplementasikan diskusi kelompok dalam pembelajaran blended learning, perlu dipastikan bahwa diskusi tersebut terstruktur dan terfokus pada tujuan pembelajaran yang jelas. Guru juga harus memastikan bahwa diskusi kelompok melibatkan setiap siswa dan memberikan kesempatan bagi siswa yang lebih pendiam untuk berpartisipasi.


Selain itu, guru juga dapat menggunakan teknologi dan alat pembelajaran online, seperti forum diskusi atau video konferensi, untuk memfasilitasi diskusi kelompok dalam pembelajaran blended learning. Teknologi dan alat pembelajaran online ini dapat membantu siswa untuk berdiskusi dan berkolaborasi dalam waktu yang fleksibel dan dari tempat yang berbeda-beda.

Photo by Aleks Dorohovich on Unsplash

Dukungan Pendidik Bagi Independent Work Siswa Dalam Blended Learning

Pendidik dapat  memfasilitasi pembelajaran mandiri atau independent learning dalam blended learning dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:

  1. Memberikan akses ke materi pembelajaran online yang berkualitas dan mudah diakses oleh siswa, seperti video pembelajaran, modul pembelajaran, atau sumber daya pembelajaran digital lainnya. Materi pembelajaran online harus dirancang dan disusun secara sistematis dan jelas sehingga siswa dapat mengakses dan memahaminya dengan mudah.
  2. Memberikan siswa kebebasan dan fleksibilitas dalam memilih materi pembelajaran yang ingin dipelajari, waktu belajar, dan tempo pembelajaran. Pendidik harus memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar mereka sendiri.
  3. Memberikan panduan dan dukungan untuk siswa dalam mengembangkan keterampilan mandiri, seperti mengatur waktu, memotivasi diri sendiri, dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Pendidik juga dapat memfasilitasi pembelajaran mandiri dengan memberikan tugas dan proyek yang memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri.
  4. Menggunakan teknologi dan alat pembelajaran online, seperti platform pembelajaran atau aplikasi pembelajaran, untuk memfasilitasi pembelajaran mandiri dan memberikan umpan balik yang cepat dan terarah kepada siswa. Pendidik juga dapat menggunakan teknologi untuk memonitor dan mengevaluasi kemajuan siswa dalam pembelajaran mandiri.
  5. Menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi dan inovatif untuk memotivasi siswa untuk belajar secara mandiri, seperti gamifikasi, pembelajaran berbasis proyek, atau pembelajaran berbasis masalah.
  6. Melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan dan merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka sendiri.
  7. Memberikan dukungan dan bimbingan yang memadai kepada siswa dalam mengatasi kesulitan dan tantangan dalam pembelajaran mandiri.


Small Group Discussion Dalam Blended Learning

Small group discussion dalam blended learning adalah salah satu metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam diskusi kelompok kecil di mana mereka dapat saling berbagi pemikiran dan pendapat tentang suatu topik. Diskusi kelompok kecil ini dapat dilakukan secara online melalui forum diskusi atau aplikasi berbasis web lainnya. Metode ini memungkinkan siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, memperdalam pemahaman mereka tentang topik tertentu, dan memperluas pandangan mereka melalui interaksi dengan teman sekelas dan pendidik. Small group discussion juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dalam kelompok.


Tips Memadukan 1:1 Check Ins Dalam Blended Learning

1:1 check ins adalah metode pendampingan individual antara pendidik dan siswa di mana pendidik memberikan perhatian khusus dan umpan balik secara individual kepada setiap siswa. Untuk memadukan 1:1 check ins dalam blended learning, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, di antaranya:

  1. Tentukan jadwal dan frekuensi 1:1 check ins: Pendidik harus menentukan jadwal dan frekuensi check ins sesuai dengan kebutuhan dan preferensi siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat kalender online, seperti Google Calendar atau Microsoft Outlook, untuk memudahkan siswa dan pendidik dalam membuat janji bertemu.
  2. Gunakan teknologi untuk melakukan 1:1 check ins: Pendidik dapat menggunakan teknologi untuk melakukan check ins secara online, seperti melalui aplikasi video call atau chatting. Hal ini memungkinkan pendidik untuk memberikan perhatian khusus dan umpan balik secara individual kepada siswa tanpa harus bertemu secara langsung.
  3. Persiapkan materi atau topik yang akan dibahas: Pendidik harus mempersiapkan materi atau topik yang akan dibahas selama check ins. Hal ini akan membantu pendidik dan siswa memaksimalkan waktu yang tersedia untuk diskusi dan memberikan umpan balik.
  4. Gunakan teknik tanya-jawab: Pendidik dapat menggunakan teknik tanya-jawab untuk memastikan bahwa siswa memahami materi atau topik yang dibahas selama check ins. Teknik ini juga dapat membantu pendidik untuk mengevaluasi pemahaman siswa dan memberikan umpan balik yang lebih terarah.
  5. Berikan umpan balik yang konstruktif: Pendidik harus memberikan umpan balik yang konstruktif dan membantu siswa untuk memperbaiki kelemahan dan memperkuat kelebihan mereka. Hal ini dapat membantu siswa untuk memperbaiki performa mereka di masa depan.


Dengan memadukan 1:1 check ins dalam blended learning, pendidik dapat memberikan perhatian khusus dan umpan balik yang lebih terarah kepada setiap siswa, dan membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran mereka dengan lebih efektif.


Asesmen Pembelajaran Menggunakan Aplikasi dari Microsoft

Assessment atau asesmen pembelajaran adalah proses pengumpulan dan analisis informasi tentang kemampuan dan prestasi siswa dalam memahami dan menerapkan konsep dan keterampilan yang dipelajari. Tujuan dari asesmen pembelajaran adalah untuk mengevaluasi kemajuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, dan untuk membantu pendidik dalam memahami kebutuhan dan kelemahan siswa dalam proses pembelajaran. Beberapa contoh tools dari microsoft  yang dapat digunakan untuk asesmen antara lain Forms, Flipgrid, Minecraft, OneNote, Word, Power Point, Excel, Make Code dan  Stream, 


Asesmen pembelajaran dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti ujian tertulis, tugas proyek, presentasi, observasi kelas, diskusi kelompok, atau portofolio. Hasil dari asesmen pembelajaran dapat digunakan untuk memberikan umpan balik kepada siswa tentang prestasi mereka, membantu pendidik dalam menentukan rencana pembelajaran yang lebih terarah, dan untuk memperbaiki proses pembelajaran di masa depan.


Dalam praktiknya, asesmen pembelajaran harus dilakukan secara berkala dan terstruktur, dengan menggunakan kriteria yang jelas dan objektif untuk mengevaluasi kemajuan siswa. Hal ini akan membantu pendidik dalam mengukur tingkat pemahaman dan penguasaan siswa atas materi pembelajaran, serta untuk menentukan tindakan yang perlu diambil untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan atau memperkuat prestasi siswa yang sudah baik.

Ismanadi ;
Disarikan dari materi Sharing Session bersama Coach Hafidz dengan menggunakan Chat GPT
BERIKAN KOMENTAR ()